Sekira pukul 14.50 terjadi guguran awan panas Gunung Semeru Sabtu 4 Desember 2021, Visual letusan tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5160 detik, Pada Pukul 16.40 WIB, Getaran pada seismograf sudah mengecil. Akibat kejadian tersebut Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar merasakan dampak dari kejadian tersebut, namun yang terbanyak terkena dampak kecuali Kabupaten Blitar.
Dewan Eksekutif Nasional Association of Resiliency Movement Indonesia, segera merespon kejadaian tesebut dengan melakukan koordinasi pada pukul 17.30 di kantor pusat ARM Indonesia, hasil dari koordinasi tersebut antara lain :
- Merespon kejadian guguran awan panas Gunung Semeru dengan mengirimkan tim pertama Emergency Response Unit (ERU) yang terdiri dari relawan dengan keahlian assessment, manajemen posko bencana, Logistik Distribusi, Layanan Kesehatan dan Pemotretan Udara.
- Membuka posko Respon Gunung Semeru dengan nama Semeru Pulih dan menunjuk Dipa Indrasane sebagai Komandan Posko, yang berada di Kantor ARM Indonesia, Jl. Panembahan Senopati No. 37 Yogyakarta.
- Membuka donasi dalam bentuk uang tunai atau tranfer, sembako, selimut, masker, obat-obatan, perlengkapan perempuan dan bayi.