Belajar dari Peringatan Dini Naiknya Gelombang Laut, Tanah Longsor dan Banjir

Perhimpunan Gerakan Ketangguhan Rakyat Association of Resiliency Movement ikut berduka atas kejadian bencana tanah longsor di Purworejo, Kebumen dan Banjarnegara serta banjir yang terjadi di Solo Jawa Tengah, akibat kejadian banjir dan tanah longsor setidaknya 47 orang meninggal dunia dan 15 orang belum diketahui (BNPB, 20/06/2016).

Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG merupakan badan yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Seringkali BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait dengan situasi alam terutama iklim dan cuaca, karena sudah kewajiban badan tersebut. Informasi terkait peringatan dini yang disampaikan melalui berbagai media dengan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

 

Walaupun informasi terkait peringatan dini sudah sampai ke masyarakat, tidak ada upaya langkah nyata apa yang harus dilakukan orang masyarakat terkait dengan info peringatan dini tersebut, jadi seakan-akan ketika BMKG sudah mengeluarkan peringatn dini, masyarakat cukup menyaksikan kejadian fenomena alam saja, jika tidak terjadi maka tidak akan muncul kerugian, namun ketika peringatan dini terjadi maka kan terjadi sebuah kerugian, bisa dilihat dari kejadian naiknya gelombang laut beberapa saat yang lalu di selatan Jawa, BMKG jauh – jauh hari sudah memberi peringatan dini terkait tinggi gelombang, dan yang terjadi masyarakat tidak melakukan upaya apapun untuk menyikapi peringatan dini tersebut.

 

Minimal terkait kejadian naiknya gelombang laut, seharusnya para nelayan dan masyarakat sekitar pantai melakukan meminggirkan perahunya lebih jauh dari bibir pantai, untuk sementara warung tutup, tidak mendirikan bangunan didekat bibir pantai dan mengurangi aktifitas dipinggir pantai. Terkait dengan peringatan dini banjir dan tanah longsor, seharusnya sudah dimulai dengan analisa ancaman bahaya dan risiko, BMKG sudah memilik data terkait daerah sedang hingga tinggi longsor, daerah tersebut akan terjadi longsor jika curah hujan tinggi dan durasi waktu lama, sehingga ketika BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini terkait curah hujan, ada tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir korban, baik jiwa maupun harta benda.

 

BMKG sudah bekerja sesuai koridornya, dan tidak ada bosannya mengeluarkan peringatan dini, artinya dengan situasi yang cepat berubah dan informasi yang mudah diakses, seharusnya sejak dini rakyat bersama pemerintah dan pengusaha saling bahu membahu tidak hanya tercantum dalam visi misi maupun rencana program saja, tetapi harus di realisasikan, minimal masyarakat mampu tangguh menghadapi segala ancaman risiko dan bahaya dilingkungan sekitar.

 

Salah satu contoh ketika konsep living harmoni tidak selaras dengan mitigasi, tanaman keras yang ada sekarang ini untuk keperluan industri bukan konservasi. Penanamnya Perhutani atau atau badan sejenis swasta. ini penyumbang malapetaka buat konservasi air tanah dan kekuatan tanah, pohon pinus tidak menyerap air dan mengikat tanah.

 

Di daerah yang sekarang longsor dan bawahnya yang kebanjiran dekat dengan perkebunan perhutani. (pengalaman Pemalang (2014) Banjarnegara (2014) dan parahnya orang lokal tidak punya sumber pangan cukup karena banyak banyak tanah mereka diubah jadi milik perhutani setelah era Soeharto jatuh, orang lokal yang terhimpit krisis ekonomi sejak akhir akhir 1996 menanam tanaman pangan atau buah di lahan yg di klaim perhutani itupun tidak dalam skala besar. jadi sumbangan bagi remuk redamnya konservasi alam bukan datang dari orang lokal yang dituduh menjarah tanah milik perhutani tapi kebijakan pemerintah sejak era Soeharto dan badan-badan korporasi kayak perhutani yang mengekploitir tanah untuk tanaman industri dan export.

 

Karena oleh hal tersebutlah rakyat harus mengenal dan mengetahui sedini mungkin dan bagaimana bisa mengatasi ancaman, risiko dan bahaya untuk meminimalisir jumlah korban, untuk itu konsep mitigasi hidup harmoni dengan alam berbasis kekuatn lokal harus di tingkatkan

Posted in Berita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *