Berbagai cara dilancarkan pemerintah maupun masyarakat untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Begitu pula yang dilakukan relawan Associaton of Resiliency Movement (ARM) Indonesia. Mereka terus melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai penjuru Jogja.
Bahkan, perkumpulan berbadan hukum yang bergerak di bidang kebencanaan ini telah berhasil menyemprot disinfektan lebih dari 523 titik. Tidak hanya di Kota Yogya, ARM Indonesia juga menyemprot disinfektan hingga di Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulonprogo.
“Awal mulanya kami melihat perkembangan Covid-19 di Wuhan yang terus mulai masuk di Indonesia. Jogja saat itu masih kasus pasien pertama. Dari situ akhirnya mencetuskan program khusus yaitu Jogja Bakoh,” ujar Sekretaris ARM Indonesia sekaligus Komandan Jogja Bakoh, Anggun Gunadi (41) kepada rekan-rekan media, Minggu (19/04/2020).
Program Jogja Bakoh sendiri pertama kali dirilis pada 16 Maret 2020. Setelah dua hari melakukan peracikan obat disinfektan dan pelatihan relawan, ARM langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penyemprotan.
Tidak sembarangan, kala terjun ke lapangan pun para relawannya sudah dibekali Standar Operasional Prosedur (SOP). Mereka menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap mulai dari hazmat, kacamata, masker, hingga kaos tangan karet.
“Sebelum terjun ke lapangan, kami membuat prosedur tetap (protap) dahulu. Baru setelah itu melakukan pelatihan membuat resep racikan obat disinfektan yang aman dan berlatih menyemprot yang benar,” bebernya.
Anggun menceritakan, antusiasme masyarakat sangat tinggi ketika pihaknya membuka permintaan penyemprotan. Bahkan, tidak kurang dari 10 jam ARM Indonesia langsung mendapatkan lebih dari 300 surat permintaan semprot disinfektan.
“Jujur itu kami sempat kewalahan, karena banyaknya permintaan yang masuk. Kami sedang membuka pesan ada yang telepon, kami sedang telepon ada yang mengirim pesan. Terus begitu sampai akhirnya kami harus menutup sementara permohonan,” terangnya.
Meski sempat ditutup, ARM Indonesia kembali membuka permintaan setelah 3 hari berselang. Permintaannya pun masih tinggi meski tidak seramai gelombang pertama.
Kini, ARM Indonesia kembali membuka gelombang ketiga. Masyarakat yang ingin lokasinya dilakukan penyemprotan disinfektan dapat menghubungi 089676330900 atau mengakses bit.ly/JogjaBakoh.
“Penyemprotan disinfektan kami fokus menyasar ke fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah pasar, halte, lalu juga fasilitas sosial seperti kantor yayasan sosial, rumah singga, kampung, pondok pesantren, dan fasilitas bisnis,” tegasnya.
Selain menyemprot disinfektan, Jogja Bakoh pun memiliki 5 program lainnya. Mulai dari promosi kesehatan melalui poster-poster, membagikan cairan disinfektan, konseling kesehatan bersama dokter-dokter lulusan Fakultas Kedokteran UGM, konseling psikologi bersama staf pengajar Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta (Stipsi), dan Community Based untuk pendampingan pangan.
“Selain menyemprot disinfektan kami juga sudah membagikan sekitar dari 2.507 paket disinfektan untuk 521 RT di DIY, jika dihitung itu bisa mencakup 25.050 kepala keluarga (KK) dan 125.250 jiwa,” tegasnya.
Komandan Lapangan Jogja Bakoh, Yogo Daniyanto (35) menambahkan, program pendampingan pangan Jogja Bakoh bukan sekadar berbagi sembako. Melainkan memberikan pendampingan kepada desa untuk menerapkan mandiri pangan.
“Pendampingan pangan bukan sekadar bagi-bagi sembako, tetapi pendampingan untuk mandiri pangan terutama dengan desa-desa yang dari kemarin sudah berkoordinasi ataupun mengambil disinfektan. Jadi program ini lebih ke bagaimana desa menciptakan atau menghasilkan bahan pangan,” pungkasnya.