YOGYA, armindonesia.or.id – Isu akan kembali dimulainya sekolah tatap muka menjadi perhatian khusus bagi Association of Resiliency Movement (ARM) Indonesia. Sebab, organisasi kemanusiaan yang sudah berdiri sejak 10 Februari 2015 ini memiliki kekhawatiran-khawatiran apabila sekolah kembali dilaksanakan secara offline.
Menanggapi hal tersebut, akhirnya ARM Indonesia pun mencetuskan program Sekolah Bakoh ke dalam Jogja Bakoh, sebuah program khusus ARM yang digarap untuk menangani Covid-19.
“Begitu ada isu sekolah akan kembali dibuka itu banyak sekolah-sekolah yang bingung, kemudian sekolah-sekolah yang sebelumnya kami semprot disinfektan menghubungi kami untuk meminta pendampingan,” tutur Ketua Dewan Eksekutif Nasional (DEN) ARM Indonesia Andy Reza di Kantor Sekretariat ARM Indonesia, Senin (10/08/2020).
Andi menceritakan, program Sekolah Bakoh memang diluncurkan untuk memberikan pendampingan khusus kepada sekolah-sekolah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bentuk pendampingan yang diberikan ARM Indonesia sendiri beragam, mulai dari semprot disinfektan, bimbingan menjalankan pendidikan sesuai protokol kesehatan, konsultasi psikologi hingga memberikan informasi-informasi akurat terkait Covid-19.
“Kami memiliki grup WhatsApp khusus dengan guru-guru dari perwakilan sekolah-sekolah. Di situ kami memberikan arahan-arahan terkait apa yang harus dilakukan mereka dan mereka juga aktif bertanya di grup. Di era globalisasi ini kan membuat informasi datang bersilerawan jadi mereka bingung cari referensi yang bisa dipercaya, kemudian mereka bertanyanya di grup,” terangnya.
Sekretaris ARM Indonesia sekaligus Komandan Jogja Bakoh Anggun Gunadi menambahkan, hingga kini sudah lebih dari 50 sekolah yang bergabung dalam program Sekolah Bakoh. Mereka datang dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga perguruan tinggi.
“Secara khusus kami memberikan pendampingan secara online, tapi beberapa kali kami juga meberikan pendampingan secara offline, karena di situ kami lebih bisa mengajarkan terkait bagaimana cara menyemprot disinfektan di kelas yang benar hingga apa yang harus dilakukan guru dan murid saat sebelum dan sesudah mengajar,” tambahnya.
ARM Indonesia sendiri hingga kini masih membuka kesempatan bagi sekolah-sekolah yang ingin bergabung. Apabila ingin mendapatkan pendampingan Sekolah Bakoh, maka perwakilan guru sekolah dapat menghubungi 0895 3924 68270 (Qoyyim) atau 0878 1706 0020.
“Kami masih membuka kesempatan bagi sekolah-sekolah yang ingin bergabung dalam program Jogja Bakoh. Sekolah jenjang apa saja dan di mana saja boleh bergabung. Semua pelayanan yang kami berikan bersifat gratis, jadi jangan khawatir dan berpikir berapa biayanya,” pungkasnya.