Hujan intensitas deras dengan durasi waktu lebih dari tiga jam yang melanda sebagian wilayah di Jawa Barat beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal 22 Februari 2018, cukup membawa dampak di wilayah Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, yang dilalui sungai Citarum dan Cikaro. Cukup banyak rumah warga terendam luapan air dengan ketinggian bervariatif mulai dari 150 Cm sampai dengan 210 Cm , tidak hanya rumah warga yang terendam tetapi juga tempat ibadah seperti masjid dan mushola, sarana pendidikan juga terendam, selain itu beberapa fasilitas umum juga rusak.
Dampak banjir selain merusak bangunan dan lainnya, paska banjir tentu juga membuat perubahan sumber air yang berada di rumah – rumah warga yang biasanya digunakan untuk mandi dan mencuci, selain itu juga sumber air komunal yang dimanfaatkan beberapa kepala keluarga di kampung Rancabali dan Cikaro.
Sumur – sumur yang terendam air luapan banjir dari sungai Citarum dan Cikaro tentu saja membawa dampak yang tidak baik, bercampurnya air sumur dengan luapan air sungai tentu saja membawa bakteri dan kuman, menyebabkan air sumur menjadi tidak layak digunakan untuk mandi, bahkan beberapa warga ada yang menggunakan untuk konsumsi.
Dari pengamatan langsung tim ARM yang berada di Majalaya sejak tanggal 1 Maret sampai dengan 4 Maret 2018, bahwa kondisi air sumur maupun sumber air komunal sangat keruh, berwarnah hitam kehijauan bercampur dengan lumpur yang dibawa luapan air sungai tersebut.
Dari kondisi endapan lumpur paska banjir menutup mata air dalam sumur sehingga perlu disedot untuk sirkulasi air dalam sumur, maka tim ERU ARM yang memberikan bantuan untuk warga di kampung Rancabali dan Cikaro Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, melakukan kegiatan well cleaning atau membersihkan sumur.
Well Cleaning
Kebutuhan dasar manusia adalah air. Karena itu layanan well cleaning menjadi penting utk mengembalikan sumber- sumber air warga agar dapat kembali memenuhi kebutuhan dasarnya. Well cleaning atau membersihkan sumur, merupakan sebuah layanan yang dilakukan untuk membersikah sumber air dari paparan bakteri maupun kuman atau zat lain akibat dari luapan pencemaran air maupun dampak dari luapan air banjir dari sungai. Biasanya untuk luapan air sungai selain air yang menutupi hingga permukaan sumur juga membawa material seperti lumpur, menyebabkan air sumur tidak layak untuk digunakan dan dikonsumsi minum dan masak makanan. Dampak lain jika menggunakan air yang terpapar luapan banjir tersebut bisa menyebabkan warga yang menggunakan air tersebut akan menyebabkan penyakit kulit bahkan penyakit lainnya seperti diare dan sebagainya.
Untuk itu air sumur yang terkena luapan air banjir tersebut harus di bersihkan dengan cara di sedot terlebih dahulu menggunakan pompa air yang berkapasitas besar, agar material yang masuk juga ikut terangkat atau tersedot. Setelah dirasa air sumur cukup bersih dilakukan pencucian hama atau bakteri, dengan memberikan zat disinfektan berupa chlorine atau kaporit sebanyak 1% untuk mencegah atau membatu mengurangi bakteri yang ikut masuk ketika luapan air banjir masuk ke sumur atau sumber air tersebut.
Dari tanggal 1/03/2018 sampai dengan 4/03/2018 tim ARM bersama warga lokal kampung Rancabali dan Cikaro Kecamatan Majalaya telah membersihkan sumur (well cleaning) sebanyak 26 sumur yang terpapar atau terkena luapan banjir sungai Citarum dan Cikaro. Sumur tersebut tidak hanya yang berada di rumah warga tetapi juga di Masjid dan Mushola serta sekolah atau Madrasah.
Kami membuka donasi untuk bantuan korban banjir di Majalaya, Bandung, bantuan dapat di salurkan melalui rekening 0380478459, BNI Syariah Cab. Yogyakarta a/n Andy reza QQ ARM.