YOGYA, armindonesia.or.id – Belum usai menghadapi pandemic Covid-19, pada Sabtu 3/10/2020 BMKG mengeluarkan siaran pers memberikan peringatan dini terkait anomali iklim badai La Nina bisa berpotensi menyebabkan peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan hingga 40 persen.
Selang satu bulan kemudian tepatnya pada Kamis 5/11/2020 BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi dari level waspada ke level siaga. Aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas G. Merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangannya, Kamis (5/11/2020).
Jaringan mitra kerjasama antara Association of Resiliency Movement (ARM) dengan Relawan Emergency Imogiri (REI) terjalin semenjak paska kejadian siklon Savana tahun 2018 yang lalu dan berlanjut sampai dengan operasi Jogja Bakoh lawan Covid-19 untuk wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya. Selama ini REI melakukan aktifitas layanan kemanusiaan dengan memberikan bantuan antar pasien, pertolongan pertama dan respon bencana di wilayah Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul.
Keanggotaan REI sudah cukup banyak kurang lebih 85 anggota yang tersebar se Kecamatan Imogiri Bantul, dengan latar belakang beraneka ragam kemampuan dan pendidikan. Sementara layanan yang dilakukan selalu meningkat dan diperlukan peningkatan kapasitas anggotanya, untuk itu pada hari Minggu 22/11/2020 bertempat di gedung pelatihan desa Karangtalun, Imogiri, Bantul dilaksanakan peningkatan kapasitas anggota REI.
Materi dalam peningkatan kapasitas Relawan Emergency Imogiri (REI) terdiri dari budi daya maggot, organisasi tangguh dan assessment, dengan pemateri dari Mitra Desa Indonesia, STIE Mitra dan Dewan Eksekutif Nasional Association of Resiliency Movement.