Program Bantuan Psikososial (PBP) dijalankan sebagai pemulihan kondisi kejiwaan akibat kejadian post-traumatik (trauma healing). Program ini juga berfungsi sebagai jalan untuk menyebarluaskan pengetahuan untuk tindakan minimal menyelematkan diri dalam keadaan darurat dan pola hidup sehat.
Metode bermain dan belajar menjadi cara terbaik bagi penyintas anak-anak untuk memulai hari baru mereka setelah mengalami pengalaman bencana. Lagu-lagu, gerakan, dan tarian bahkan permainan anak-anak lokal menjadi menu kegiatan harian program ini. Lagu-lagu tentang penyelamatan diri saat terjadi gempa, tentang cara mencuci tangan yang benar, tentang membangun semangat diri yang dikombinasi dengan gerakan simulatif telah menjadi begitu popular di kalangan penyintas anak-anak dan bahkan penyintas dewasa. Sejak mulai diterapkan oleh Tim ERU-1, tim-tim selanjutnya meneruskan program ini dengan jadwal harian yang bervariasi disesuaikan dengan kondisi kejiwaan penyintas anak-anak atau lainnya. Tawa ceria, hapalan tentang isi dan makna lagu, dan keakraban antar penyintas dan relawan terjalin dengan begitu hangat.
I Kadek Martha Prayoga dan Rudi Gunawan (Tim ERU-2) adalah dua kader kemanusiaan yang dengan kreatif memimpin program ini sejak mereka ditugaskan mulai tanggal 16 Agustus 2018, sebelumnya program ini dijalankan oleh Tim ERU-1 yang dipimpin oleh R. Eddy Hartono dan beranggota Nanang Setyoaji dan Puji Giri Astuti.
Kader-kader kemanusiaan dari Tim ERU-2 dan ERU-3 lainnya (Basilius Wegig, Erni Listyowati, Sukmono Aji Wibowo, Sudarsih, dan Aditya Pratama) turut berperan penting dalam meletakkan fondasi bagaimana program ini bekerja dengan baik sesuai tujuannya. Seluruh relawan dipanggil “kakak” oleh penyintas, panggilan penuh hormat tanpa bias gender. Erni Listyowati yang akrab dipanggil dengan “Bunda Iik” dan Aditya Pratama menjadi favorit penyintas anak-anak untuk bermain dan belajar.
Informasi lebih lengkap terkait operasi kemanusiaan di Lombok hubungi +62 812152 8778 (Anggun Gunadi)