Apa yang dilakukan pada saat bencana ?
Tetap berada di tempat yang menurut Anda aman selama terjadi gempa. Waspadai gempa susulan yang terkadang guncangannya lebih kuat. Perhatikan langkah Anda ke tempat aman lain dan tetap berada di sekitar tempat itu sampai guncangan berhenti dan Anda dapat keluar dengan aman.
- Ketika di dalam ruangan
- Merunduk hingga menyentuh lantai; cari perlindungan dibawah meja atau perabot lain yang kuat; dan tunggu hingga guncangan berhenti. Apabila tidak ada meja atau perabot untuk berlindung, lindungi kepala anda dengan lengan kemudian merayap menuju ruangan.
- Jauhi gelas, jendela, atau apa pun yang mungkin menjatuhi Anda.
- Tetap di tempat tidur apabila terjadi gempa, lindungi kepala Anda dengan bantal. Apabila ada kemungkinan benda berat akan menimpa Anda, segera menuju ke sisi terdekat yang aman.
- Tetap di dalam ruang hingga guncangan berhenti, dan keluarlah ketika sudah aman. Penelitian menunjukkan bahwa banyak orang terluka karena mereka berusaha untuk menuju ke lokasi yang berbeda atau berusaha keluar bangunan.
- Waspadai segala kemungkinan yang timbul akibat arus pendek.
- JANGAN menggunakan lift.
- Ketika di luar ruangan
- Tetaplah di luar
- Jauhi dari gedung, lampu jalan, atau jaringan berkabel.
- Ketika di luar, tetaplah di luar hingga guncangan berhenti. Bahaya paling besar berada langsung di luar bangunan; pada pintu keluar, exterior sepanjang dinding luar.
- Di dalam kendaran
- Menepi dan berhenti segera. Tetap tinggal di dalam kendaraan. Hindari berhenti di dekat atau di bawah bangunan, pohon, jembatan, atau pun jaringan berkabel.
- Lanjutkan berkendara setelah gempa berhenti. Hindari jalan, jembatan, atau halangan yang telah rusak akibat gempa.
- Ketika terjebak di dalam reruntuhan
- Jangan menyalakan api
- Jangan bergerak atau apa pun yang menimbulkan debu
- Tutupi mulut Anda dengan sapu tangan atau kain
- Munculkan suara pada pipa atau dinding sehingga tim SAR dapat mencari posisi Anda. Gunakan peluit apabila tersedia. Berteriak adalah jalan terakhir yang dapat dilakukan, tapi hal ini dapat menyebabkan akan menghirup debu.
Apa yang dilakukan setelah terjadi bencana ?
- Siaga kemungkinan yang terjadi setelah gempa. Gelombang guncangan kedua biasanya kurang mematikan tetapi dapat lebih kuat untuk memberikan kerusakan tambahan hingga memperlemah struktur bangunan dan dapat terjadi pada satu jam pertama, beberapa hari, minggu, bahwa bulan setelah gempa.
- Dengarkan radio atau televisi yang bisa diakses. Perhatikan informasi terkini terkait respon darurat.
- Gunakan telpon untuk panggilan darurat
- Buka laci lemari secara hati-hati. Waspadai benda-benda yang dapat menjatuhi Anda.
- Jauhi area yang hancur. Jauhi area yang hancur kecuali memang kehadiran Anda dibutuhkan oleh pihak berwenang, seperti kepolisian, pemadam kebakaran, atau tim SAR. Kembalilah ke rumah apabila pihak berwenang mengatakan bahwa kondisi telah aman.
- Bantu korban luka atau yang terjebak. Ingat untuk selalu membantu tetangga atau siapapun yang membutuhkan pertolongan khusus seperti anak-anak, orang tua, atau orang cacat. Berikan pertolongan pertama secara tepat. Jangan pindahkan korban yang terluka serius untuk menghindari luka yang lebih parah. Carilah bantuan kepada tim medis yang lebih ahli.
- Bersihkan cairan yang berbahaya. Tinggalkan lokasi yang berbau cairan berbahaya seperti gas atau cairan kimia.
- Periksa beberapa peralatan.
- Periksa apabila terjadi kebocoran gas. Jika tercium bau gas, segera buka jendela dan segera keluar bangunan.
- Periksa kerusakan listrik. Apabila ditemukan jaringan kabel yang rusak dan tercium bau
- panas listrik, segera matikan listrik.
- Periksa kerusakan tempat pembuangan kotoran dan saluran pipa.
Apabila terjadi kerusakan pada tempat pembuangan kotoran dan saluran pipa, hindari penggunaan toilet dan panggil tukang di bidangnya. Hubungi instansi yang berwenang untuk antispasi pencemaran air yang lebih luas.
Sumber : BNPB